https://rbaet.ub.ac.id/index.php/rbaet/issue/feed Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan 2023-11-06T04:33:52+00:00 Christina Wahyu Kartikowati christinawahyu@ub.ac.id Open Journal Systems <p>Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan (RBAET) is an open acess peer-reviewed journal published by Universitas Brawijaya Faculty of Engineering. This scientific journal specifically addresses findings, new methods, and research experiences on chemical process technology of natural resources and sustainable energy. RBAET has been accredited by the Indonesian Ministry of Research Technology and ranked Sinta 4 by Science and Technology Index. For more information, please read the Journal Description and sidebar menu.</p> https://rbaet.ub.ac.id/index.php/rbaet/article/view/2922 Pembuatan Bioetanol dari Limbah Batang Tembakau Menggunakan Proses Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) 2023-04-04T03:53:36+00:00 Pingky Fantika Wulandari 19031010100@student.upnjatim.ac.id Zustah Damul Ma’rifah sani.tk@upnjatim.ac.id Sani Sani sani.tk@upnjatim.ac.id Dwi Hery Astuti sani.tk@upnjatim.ac.id <p>Melimpahnya limbah batang tembakau menyebabkan permasalahan lingkungan seperti pencemaran tanah dan udara karena tingginya kadar nikotin yang terkandung oleh batang tembakau. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemanfaatan limbah batang tembakau untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Salah satunya adalah dengan dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan bioetanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu fermentasi dan penambahan volume enzim selulase terhadap kadar bioetanol yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan proses <em>Simultaneous Saccharification and Fermentation </em>(SSF) dimana pada proses ini hidrolisis dan fermentasi dilakukan dalam satu reaktor. Proses <em>Simultaneous Saccharification and Fermentation </em>(SSF) dilakukan dengan variasi waktu fermentasi selama 24 , 48 , 72 , 96 , dan 120 jam serta variasi penambahan&nbsp; enzim selulase sebanyak 6, 7, 8, 9 , dan 10 ml. Produk hasil fermentasi dilakukan pengujian densitas dan kadar etanol. Dari hasil penelitian didapatkan kadar bioetanol terbaik pada waktu fermentasi selama 72 jam dengan penambahan volume enzim selulase sebanyak 10 ml yang menghasilkan densitas bioetanol sebesar 0,99569 gr/ml dan kadar etanol sebesar 18%.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan https://rbaet.ub.ac.id/index.php/rbaet/article/view/2943 Kajian Ekstraksi Lada Hitam (Piper nigrum l.) Menggunakan Metode Ultrasound-Assisted Extraction 2023-09-08T05:34:02+00:00 Nabila Ayu Amanda nove.kartika.nke.tk@upnjatim.ac.id Alza Nadilla Syahrani nove.kartika.nke.tk@upnjatim.ac.id Nove Erliyanti nove.kartika.nke.tk@upnjatim.ac.id Renova Panjaitan nove.kartika.nke.tk@upnjatim.ac.id Caecilia Pujiastuti nove.kartika.nke.tk@upnjatim.ac.id Soemargono Soemargono nove.kartika.nke.tk@upnjatim.ac.id <p>Piper nigrum l. atau lada hitam, merupakan tanaman asli Indonesia yang juga tumbuh di Malaysia, Sri Lanka, Vietnam dan negara Asia Tenggara lainnya. Lada hitam dapat diolah sebagai oleoresin dengan melakukan ekstraksi. Ultrasound-Assisted Extraction adalah metode untuk meningkatkan hasil dan efisiensi ekstraksi oleoresin. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh waktu dan suhu ekstraksi terhadap rendemen, densitas, dan indeks bias, mengkaji komponen kimia oleoresin lada hitam serta mengkaji hasil relatif terbaik sesuai SNI 01-0025-1987-B. Bubuk lada hitam diekstraksi dengan ultrasound menggunakan pelarut etanol Rasio bahan dan pelarut yang digunakan adalah 0,37 b/v. Kondisi operasi dilakukan pada waktu ekstraksi 20, 35, 50, 65, dan 80 menit serta suhu ekstraksi 30, 40, 50, 60, dan 70 ˚C dan frekuensi 40 kHz. Hasil dari penelitian menunjukkan pengaruh waktu ekstraksi yang semakin lama dan suhu ekstraksi yang semakin tinggi maka rendemen, densitas, dan indeks bias yang dihasilkan akan semakin besar. Hasil relatif terbaik diperoleh pada waktu ekstraski 80 menit dan suhu 70˚C dengan warna coklat pekat, berbentuk pasta cair, beraroma khas lada, rendemen sebesar 22,57%, densitas sebesar 0,8350 gram/ml, kadar piperin sebesar 74,78%, kadar minyak atsiri sebesar 25,22%, dan indeks bias sebesar 1,4900.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan https://rbaet.ub.ac.id/index.php/rbaet/article/view/2932 Pengaruh Variasi dan Konsentrasi Pelarut Terhadap Yield Antosianin Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Sebagai Pewarna Alami 2023-05-05T04:42:09+00:00 Siti Khuzaimah sitikhuzaimah@unugha.id Dini Novi Rokhmah sitikhuzaimah@unugha.id Andika Adhi Setianingsih sitikhuzaimah@unugha.id <p> Bunga telang memiliki kandungan pigmen antosianin yang memeberikan warna biru sehingga dapat digunakan sebagai pewarna alami yang dapat diaplikasikan pada makanan atau minuman. Pewarna alami memiliki banyak manfaat bagi kesehatan salah satunya kandungan antioksidan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan kadar antosianin pada ekstrak bunga telang menggunakan variasi jenis pelarut dan konsentrasi pelarut. Variabel variasi <em>solvent</em> yang digunakan menggunakan pelarut asam berupa asam asetat, asam sitrat dan asam tartat dengan konsentrasi pelarut 0,5, 1, 1,5 dan 2 % (b/v). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan lama waktu maserasi 25, 50, 75 dan 100 menit. Hasil yang diperoleh Jenis pelarut asam yaitu asam asetat, asam sitrat dan asam asetat mempengaruhi yield antosianin yang dihasilkan, dengan nilai berturut-turut yaitu 0,4729, 0,758 dan 0,785 pada rasio pelarut 1 : 6. Variasi konsentrasi pelarut dari 0,5 %, 1%, 1,5 % dan 2% (v) Pelarut asam asetat 2% (v) dapat menghasilkan yield antosianin maksimum sebesar 0,254 g/5 gr , asam sitrat sebesar 0,317 mg/5 gram, dan asam tartat 0,343 pada konsentrasi 2 % (b/v). Antosianin pada bunga telang dapat sebagai pewarna alami pada makanan dan minuman. </p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan https://rbaet.ub.ac.id/index.php/rbaet/article/view/2935 Pemanfaatan Limbah Faba (Fly Ash Bottom Ash) Pltu Karangkandri Sebagai Adsorben Pengolahan Limbah Batik Di Desa Kutawaru Cilacap 2023-05-23T06:10:29+00:00 Arnesya Ramadhani sitikhuzaimah@unugha.id Siti Khuzaimah sitikhuzaimah@unugha.id <p>Di era yang modern ini banyak teknologi yang semakin maju dan perkembangan industri semakin meningkat sehingga menghasilkan limbah yang dapat mencemari air. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adsorben terbaik dari fly ash dan bottom ash serta untuk mengetahui pengaruh waktu filtrasi terhadap penurunan kadar, warna, BOD5, COD, TSS, dan pH pada proses pengolahan air limbah industri kain batik Cilacap. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu mencari waktu filtrasi terbaik dari variasi waktu 60, 120, 180 menit pada adsorben fly ash dan bottom ash serta menentukan adsorben terbaik antara fly ash dan bottom ash. Hasil uji warna, BOD5, COD, TSS dan pH menunjukkan adsorben yang paling optimum adalah fly ash, dimana menghasilkan persen penurunan kadar warna tertinggi pada waktu filtrasi 60 menit sebesar 34,1%, persen penurunan kadar BOD5 tertinggi pada waktu 180 menit sebesar 69,5%, persen penurunan kadar COD tertinggi pada waktu 120 menit sebesar 71,5%, persen penurunan kadar TSS tertinggi pada waktu 180 menit sebesar 69,1% dan dihasilkan pH yang netral. Analisa hasil waktu yang paling optimum adalah waktu filtrasi 180 menit dimana hasil filtrasi menggunakan adsorben bottom ash menunjukkan persen penurunan kadar BOD5, COD, TSS tertinggi sebesar 55,4%, 55,3%, 20,4%.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan https://rbaet.ub.ac.id/index.php/rbaet/article/view/2953 Kinetic Analysis of Anaerobic Digestion of Rice Husk for Prediction of Methane Yield 2023-10-20T02:44:13+00:00 Lukhi Mulia Shitophyta lukhi.mulia@che.uad.ac.id Nidha Amalia Nurillah lukhi.mulia@che.uad.ac.id Evi Agustina lukhi.mulia@che.uad.ac.id Siwi Purwanti lukhi.mulia@che.uad.ac.id Meilya Suzan Triyastuti lukhi.mulia@che.uad.ac.id <p><em>A study of three kinetic models for predicting methane yield was performed. The selected models for predicting methane yield were first-order, modified Gompertz and Monod models. Anaerobic digestion of rice husk was simulated using the selected models. &nbsp;A comparative evaluation of the models was undertaken to determine the best-fit model. All models obtained an accuracy of predicted methane yield of over 0.9. The prediction of methane yield on rice husk has the most accurate model being the modified Gompertz with the least deviation of 7.37% and the least accurate model being the Monod model with the highest deviation of 20.39%.&nbsp; </em></p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan https://rbaet.ub.ac.id/index.php/rbaet/article/view/2911 Studi Kinetika Ekstraksi Pektin dari Kulit Buah Pisang Kepok 2022-11-18T02:42:08+00:00 Isnaini Rahmi luthfikurnia@ub.ac.id Annisa Fairus fairusannisa@gmail.com Luthfi Kurnia Dewi luthfikurnia@ub.ac.id Vivi Nurhadianty luthfikurnia@ub.ac.id <p>Pektin merupakan salah satu polisakarida yang terletak di dinding sel tumbuhan bersamaan dengan polisakarida lain yaitu selulosa, lignin, dan hemiselulosa. Metode untuk mendapatkan pektin adalah esktraksi. Selama proses ekstraksi berlangsung terdapat kinetika reaksi yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinetika ekstraksi pektin kulit pisang kepok meliputi konstanta laju reaksi dan energi aktivasi dengan variasi waktu ekstraksi. Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data sekunder. Data sekunder yang diolah adalah pH ekstraksi 1; 1,5; dan 2, suhu ekstraksi 80<sup>o</sup>C dan 90<sup>o</sup>C, waktu ekstraksi 70, 80, 90, dan 100 menit, serta yield pektin. Hasil penelitian menunjukkan nilai konstanta degradasi (k<sub>2</sub>) lebih kecil daripada nilai konstanta ekstraksi (k<sub>1</sub>) pada semua variabel. Ye<sub>max</sub> tertinggi terdapat pada pH 1,5 suhu 90<sup>o</sup>C sebesar 41,88% dengan t<sub>max </sub>80 menit. Nilai energi aktivasi pembentukan pektin (Ea<sub>1</sub>) terkecil adalah 17,812 kJ/mol dan energi aktivasi degradasi pektin (Ea<sub>2</sub>) terbesar adalah -3,878 kJ/mol yang keduanya terdapat dalam pH 1,5. Kondisi optimum ekstraksi pektin kulit buah pisang kepok pada penelitian ini pada pH 1,5 suhu 90<sup>o</sup>C dengan memperhatikan nilai k<sub>1</sub>, k<sub>2</sub>, Ye<sub>max</sub>, t<sub>max</sub>, dan energi aktivasi.</p> 2023-10-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi Berkelanjutan