Studi Potensi Minyak Sereh Wangi Sebagai Alternatif Bahan Aditif Pada Bahan Bakar Minyak

Authors

  • Rohmah Milenia Brawijaya University
  • Livya Safira Islam Brawijaya University
  • Muhammad Ihsan Brawijaya University
  • Aji Hendra Sarosa Universitas Brawijaya

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.rbaet.2022.006.01.02

Keywords:

aditif, angka oktan, nilai kalor, pertalite, sereh wangi

Abstract

Bahan bakar jenis pertalite merupakan salah satu bahan bakar produksi Pertamina dengan RON 90. Sedangkan, solar memiliki angka setana 48 dengan kualitas di bawah pertalite. Efektifitas bahan bakar dapat ditingkatkan dengan penggunaan aditif. Salah satu terobosan terbaru dalam penggunaan aditif ialah minyak sereh wangi. Minyak sereh wangi memiliki karakteristik yang menyerupai bahan bakar. Selain itu, minyak sereh wangi mengandung senyawa oksigenat yaitu sitronelal, sitronelol, geraniol yang berpotensi untuk menyempurnakan pembakaran bahan bakar dengan mengoksidasi karbon monoksida menjadi karbon dioksida. Jurnal ini meninjau keefektifan minyak sereh wangi sebagai aditif pada bahan bakar. Bahan bakar minyak akan ditinjau, diikuti peninjauan potensi minyak sereh wangi sebagai bahan aditif pada bahan bakar. Selain itu, pengaruh penambahan bahan aditif minyak sereh wangi terhadap nilai kalor, angka oktan, emisi karbon monoksida, serta efek pada mesin kendaraan juga ditinjau. Dari studi literatur ini, didapatkan bahwa penambahan minyak sereh wangi dalam konsentrasi yang tepat dapat meningkatkan nilai kalor dan angka oktan bahan bakar. Kenaikan ini bervariasi pada setiap konsentrasi zat aditif di dalam bahan bakar dan dipengaruhi pula oleh kombinasi zat aditif yang digunakan. Emisi karbonmonoksida dan kerak yang dihasilkan pada kendaraan bermotor berbahan bakar pertalite dengan penambahan minyak sereh wangi dalam volume yang tepat dapat berkurang.

Author Biography

Rohmah Milenia, Brawijaya University

Chemical Engineering

References

Agusta, Andria. (2000). Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung: Penerbit ITB.

Agustian, H. D., Baskoro, H., Khoirunnisa, A., Pudjihastuti, I., dan Siswanti, F. (2014). Formulasi Bioaditif Super “RON Booster” pada Bahan Bakar Minyak Melalui Ekstraksi Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil) Menggunakan Gelombang Mikro. Prosiding SNST Fakultas Teknik, 1(1).

Albahri, T. A., Riazi, M. R. and Alqattan, A. A. (2003). Analysis of quality of the petroleum fuels. Energy and Fuels, 17(3), 689-693.

Ariawan, I. W. B., Kusuma, W. B. G. I., dan Adnyana, I. B. (2016). Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Pertalite terhadap Unjuk Kerja Daya, Torsi dan Konsumsi Bahan Bakar pada Sepeda Motor Bertransmisi Otomatis. J. METTEK, 2(1), 51-58.

Ariyani, F., Setiawan, L. E. and Soetaredjo, F. E. (2008). Ekstraksi Minyak Atsiri dari Tanaman Sereh dengan Menggunakan Pelarut Metanol, Aseton, dan N-Heksana. Widya Teknik, 7(2), 124–133.

Astuti, W. and Putra, N. N. (2015). Peningkatan Kadar Geraniol dalam Minyak Sereh Wangi dan Aplikasinya Sebagai Bio Additive Gasoline. Jurnal Bahan Alam Terbarukan, 3(1), 24–28.

Bota, W., Martosupono, M. dan Rondonuwu, F. S. (2015). Karakterisasi Produk-Produk Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil) Menggunakan Spektroskopi Inframerah Dekat (NIRs). Prosiding Semnastek, (November), 1–7.

Bota, W., Martosupono, M., and Rondonuwu, F. S. (2016). Analysis Aromatic Compounds of Citronella Oil by Using Near Infrared Spectroscopy (NIRS) and Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS) Analysis Aromatic Compounds of Citronella Oil by Using Near Infrared Spectroscopy (NIRS) and Gas Chromatography-Mass (Vol. 15, pp. 1–23). Salatiga: Natural Science for Exploration the Sea-Island Resources.

Cappenberg, A. D. (2017). Pengaruh Pemberian Aditif Terhadap Prestasi Mesin Diesel OM 444LA. Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur, 4(1), 37-44.

Cerri, T., D’Errico, G. and Onorati, A. (2013). Experimental investigations on high octane number gasoline formulations for internal combustion engines. Fuel, 111, 305-315.

Choi, C. Y., and Reitz, R. D. (1999). An Experimental Study on The Effects of Oxygenated Fuel Blends and Multiple Injection Strategies on DI Diesel Engine Emissions. Journal of Fuel, 78(11), 1303-1317.

Da Silva, R., Cataluna, R., de Menezes, E. W., Samios, D., and Piatnicki, C. M. S. (2005). Effect of additives on the antiknock properties and Reid vapor pressure of gasoline. Fuel, 84(7-8), 951-959.

Demirbas, A., Balubaid, M. A., Basahel, A. M., Ahmad, W., and Sheikh, M. H. (2015). Octane rating of gasoline and octane booster additives. Petroleum Science and Technology, 33(11), 1190-1197.

Fitri, N., Riza, R., Akbari, M. K., Khonitah, N., Fahmi, R. L., and Fatimah, I. (2022). Identification of Citronella Oil Fractions as Efficient Bio-Additive for Diesel Engine Fuel. Designs, 6(1), 15.

Green, B. N., Johnson, C. D., and Adams, A. (2006). Writing narrative literature reviews for peer-reviewed journals: secrets of the trade. Journal Of Chiropractic Medicine, 48(2), 367–378.

Guenther, E. (1987). Minyak Atsiri Jilid I (Terjemahan). Jakarta: Penerbit UI-Press.

Hamdan, M. A. and Al-Subaih, T. A. (2002). Improvement of locally produced gasoline and studying its effects on both the performance of the engine and the environment. Energy Conversion and Management, 43(14), 1811-1820.

Hartanto, S., Ihsan, A.M., dan Yuliana, Giovani C. (2019). Pemanfaatan Bioaditif Serai Wangi-Etanol pada Kendaraan Roda Dua Berbahan Bakar Pertalite. Jurnal Teknik Mesin ITI, 35-40.

Haynes, B. S., and Wagner, H. G. (1981). Soot formation. Progress in energy and combustion science, 7(4), 229-273.

Hutabalian, Y., Sutanto, & Anggraini, R. (2013). FORMULA ADITIF BERBASIS MINYAK ATSIRI PADA BENSIN RON 88, 1–12.

Kadarohman, A. (2009). Eksplorasi Minyak Atsiri Sebagai Bioaditif Bahan Bakar Solar. Jurnal Pengajaran MIPA, 14(2), 121-142.

Kadarohman, A., Rohman, I., Kusrini, R., dan Astuti, R. M. (2012). Combustion characteristics of diesel fuel on one cylinder diesel engine using clove oil, eugenol, and eugenyl acetate as fuel bio-additives. Fuel, 98, 73-79.

Kemenperin. (2021). Kemenperin: Bioaditif BBM Minyak Atsiri Dukung Substitusi Impor. Retrieved July 27, 2022, from https://kemenperin.go.id/artikel/22996/Kemenperin:-Bioaditif-BBM-Minyak-Atsiri-Dukung-Substitusi-Impor.

Ketaren, S. (1985). Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Balai Pustaka.

Lawang, A. T., Setyaningsih, D., dan Syahbana, M. (2019). Evaluasi Minyak Daun Cengkeh dan Minyak Sereh Wangi Sebagai Bioaditif Bahan Bakar Solar dalam Menurunkan Emisi Gas Buang pada Mesin Diesel. Jurnal Teknologi Pertanian, 20(2), 95-102.

Ma’mun S., Suhirman, S., Mulyana, H., Suyatno, D., dan Kustiwa, D. (2011). Minyak Atsiri Sebagai Bio Aditif untuk Penghematan Bahan Bakar Minyak (BBM), Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.

Ma‘mun, Sriyadi, Mulyana, H., dan Suhirman, S. (2015). Formulasi Bio Aditif Minyak Atsiri untuk Penghematan Bahan Bakar Minyak, Retrieved from http://balittro.litbang.pertanian.go.id/?p=766.

Madona, L. dan Sipahutar, R.S. (2015). Pengaruh pencampuran metanol pada bahan bakar pertamax terhadap angka oktan, nilai kalori, dan konsumsi bahan bakar. Jurnal Rekayasa Mesin, 15(3), 85-90.

Maleiva, L. T. N., Sitorus, B., dan Jati, D. R. (2015). Penurunan Konsentrasi Gas Karbon Monoksida dari Kendaraan Bermotor Menggunakan Adsorben Zeolit Alam. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 4(1).

Neuman, W. L. (2011). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Pearson Education.

Pratama, N. E., Soelistianto, F. A. and Anshori, M. A. (2019). Rancang Bangun Alat Uji Emisi Gas Karbon Monoksida (CO) Dan Hidrokarbon (HC) Pada Kendaraan Bermotor Berbasis Web. Jurnal Jartel: Jurnal Jaringan Telekomunikasi, 9(2), 168.

Ribeiro, N. M., Pinto, A. C., Quintella, C. M., da Rocha, G. O., Teixeira, L. S., Guarieiro, L. L., and de Andrade, J. B. (2007). The role of additives for diesel and diesel blended (ethanol or biodiesel) fuels: a review. Energy & fuels, 21(4), 2433-2445.

Rodrigues, K. A. D. F., Dias, C. N., do Amaral, F. M. M., Moraes, D. F., Mouchrek Filho, V. E., Andrade, E. H. A., and Maia, J. G. S. (2013). Molluscicidal and larvicidal activities and essential oil composition of Cymbopogon winterianus. Pharmaceutical biology, 51(10), 1293-1297.

Saputra, W., Burhanuddin, H. dan Susila, M. (2013). Pengaruh Penambahan Zat Aditif Alami pada Bensin terhadap Prestasi Sepeda Motor 4-Langkah. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 1(1).

Septiadi, Tessa. (2017). Formulasi Minyak Sereh Wangi dan Minyak Cengkeh Sebagai Bioaditif Untuk Meningkatkan Kinerja Bahan Bakar Solar. Skripsi, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor.

Setyadi, P., dan Wibowo, C. S. (2015). Pengaruh Pencampuran Minyak Solar dengan Biodiesel pada Nilai Angka Setana. Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur UNJ, 2(2), 93-99.

Setyaningsih, D., Faiziin, M. N., dan Muna, N. (2018). Pemanfaatan Minyak Atsiri sebagai Bioaditif Penghemat Bahan Bakar Biosolar. Indonesian Journal Of Essential Oil, 3(1), 45-54.

Song, J., Cheenkachorn, K., Wang, J., Perez, J., Boehman, A. L., Young, P. J., and Waller, F. J. (2002). Effect of Oxygenated Fuel on Combustion and Emissions in a Light-Duty Turbo Diesel Engine. Energy & Fuels, 16(2), 294–301.

Sopa, Mahya. (2018). Peningkatan Bilangan Oktan Dan Penurunan Emisi Gas Buang Pada Bahan Bakar Minyak (Pertalite) Menggunakan Bioaditif Minyak Sereh Wangi. Skripsi, Universitas Islam Indonesia, (36), p. 663375.

Sudik, A., dan Aryadi, W. (2013). Perbandingan Performa dan Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Satu Silinder dengan Variasi Tekanan Injeksi Bahan Bakar dan Variasi Campuran Bahan Bakar Solar, Minyak Kelapa dan Minyak Kemiri. Automotive Science and education Journal, 2(2).

Suharyati, & dkk. (2019). Outlook Energi Indonesia. Dewan Energi Nasional.

Sulaswatty, A., dan Adilina, I. B. (2019). Minyak Serai Wangi dan Potensinya. In Quo Vadis Minyak Serai Wangi dan Produk Turunannya (hal 13-42). Jakarta: LIPI Press.

Susilo, S. H., Suharono, M. F., Rarindo, H., dan Wicaksono, H. (2020). Analisa Campuran Metanol-Pertalite terhadap Kinerja dan Suhu Kerja Motor. Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur (JETM), 3(01), 27-34.

Syahrani, A. (2006). Analisa Kinerja Mesin Bensin Berdasarkan Hasil Uji Emisi. SMARTek, 4(4).

Wisesa, B. U., dan Dahlan, D. (2017). Pengembangan Bioaditif Serai Wangi pada Bahan Bakar Bensin terhadap Performa Mesin dan Emisi Gas Buang Sepeda Motor. Teknobiz: Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin, 10(2), 29-35.

Yakinudin, A. (2010). Bioetanol Singkong Sebagai Sumber Bahan Bakar Terbarukan dan Solusi untuk Meningkatkan Penghasilan Petani Singkong. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Downloads

Published

2022-11-28

How to Cite

Milenia, R., Islam, L. S., Ihsan, M., & Sarosa, A. H. (2022). Studi Potensi Minyak Sereh Wangi Sebagai Alternatif Bahan Aditif Pada Bahan Bakar Minyak. Jurnal Rekayasa Bahan Alam Dan Energi Berkelanjutan, 6(1), 6–15. https://doi.org/10.21776/ub.rbaet.2022.006.01.02

Issue

Section

Articles